Merajut Kenangan di Acara Reuni SASTRA 86

Reuni dengan teman lama selalu menyenangkan dan membahagiakan. Bertemu dengan teman, sahabat lama saat masih kuliah, atau masih sekolah, sambil bercanda tentang hal hal konyol dan menggelikan yang terjadi dimasa lalu akan membuat kita bahagia. Bahkan Richard Paul Evans dalam bukunya “Lost December” menulis bahwa “…the sweetness of reunion is the joy of heaven…”. (indahnya pertemuan saat reuni bagaikan kenikmatan surgawi).


Berawal dari saling kontak antar taman teman kampus dulu di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya atau FIB) Angkatan 86, Universitas Hasanuddin Makassar. Kami saling kontak awalnya lewat media sosial Facebook. Ada juga media sosial lain misanya BBM (Blackberry Messenger), WA (Whatsap), LINE. Ketika ada teman lain yang baru ‘ditemukan’ maka segera dimasukkan dalam group kami, sehingga semakin lama semakin banyak teman angkatan yang turut berpartisipasi dalam obrolan di media sosial.


Tidak semua hal yang diobrolkan dimedia sosial menggembirakan. Kenyataan bahwa beberapa orang teman seangkatan kami di Fakultas, sudah terlebih dulu menghadap sang Khalik, adalah hal yang menyedihkan. Atau berita tentang status pernikahan teman teman yang tidak langgeng dan berita lainnya. Namun hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk turut serta dalam pertemuan (Reuni) akbar angkatan kami Sastra 86.


Diawali dengan pertemuan kecil beberapa teman dan membentuk arisan Sastra 86, lalu berkembang dan membentuk panitia Reuni Sastra 86, akhirnya kami pun sepakat untuk melaksanakan acara Reuni Akbar Sastra 86 Universitas Hasanuddin. Spanduk bertuliskan “Ramah Tamah dan Napak Tilas, Kenangan 30 Thn lalu”. Angkatan kami terdiri dari berbagai jurusan, yaitu Linguistik, Sastra Indonesia, Sastra Asia Barat, Sastra Daerah, Sejarah dan Arkeologi, Sastra Inggris, dan Sastra Prancis. Setiap jurusan dikordinir oleh seorang kordinator jurusan. Kesepakatan acara Reuni dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu 14-15 Mei 2016 di Pantai Wisata Galesong Utara di kabupaten Takalar.


Pada hari Reuni tiba, kami pun berkumpul di kampus Universitas Hasanuddin tepatnya di Fakultas Sastra. Panggung dibelakang Aula Mattulada dibagian FIS (Fakultas Ilmu Sosial) telah disiapkan. Acara pagi itu dikampus diisi dengan kata sambutan Panitia, para dosen, dan beberapa alumni. Juga ada pemberian souvenir kenangan dari Alumni kepada para Dosen. Sebelum berangkat ke Pantai Wisata Galesong Utara, para peserta makan siang yang telah disiapkan oleh Panitia.


Selanjutnya peserta Reuni berangkat ke Galesong Utara, dengan menggunakan 2 bus yang disiapkan panitia. Sebagian besar peserta menggunakan kendaraan pribadi masing masing. Sehingga bus yang disiapkan tidak terisi penuh. Hanya peserta yang dari luar daerah yang naik bus, termasuk saya. Perbincangan kami tidak pernah terhenti selama dalam perjalanan. Berbagai kisah nostalgia selama kuliah di Sastra Unhas muncul dalam perbincangan sampai kami tiba di Pantai Wisata Galesong Utara.


Suasana tempat reuni di Pantai Wisata sangat ramai saat kami tiba. Sopir bus kami susah cukup lama menunggu sampai mendapatkan tempat parkir. Panitia reuni sudah tiba sebelum kami, jadi mereka telah mengatur kamar kamar yang akan kami tempati. Saya sebenarnya tidak punya nama dipintu kamar, namun karena beberapa peserta yang tidak datang yang bisa saya gantikan tempatnya.


Malam hari, kami berkumpul di Aula utama ditepian pantai. Malam ramah tamah yang juga dihadiri oleh Dekan Fakultas llmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin, Prof. Burhanuddin Arafah. Acara ramah taman, diisi dengan makan malam bersama, ramah tamah, sambutan dari Dekan FIB, ketua panitia, dan alumni. Sebagian teman juga bernyanyi bersama, serta panayangan foto foto jadul saat masih aktif kuliah. Sepanjang malam berlalu dalam keriangan dan kebahagiaan para peserta yang puluhan tahun tidak saling bertemu dan berkomunikasi. Banyak kisah kisah muncul, baik kisah percintaan, kisah lucu dengan dosen dan lain lain. Bahkan ketika kami sudah dikamar pun kisah kisah itu masih terus berlanjut sampai dini hari.


Pagi hari, para anggota SASTRA 86 senam pagi ditepi kola renang dan kemudian sarapan. Sebelum kembali ke Makassar, masih ada acara games, yang mempererat tali silaturrahim. Banyak hal hal lucu yang terjadi saat permainan game, dan meskipun usia kami semua sudah Jelita (jelang limapuluh tahun) namun ternyata masih cukup gesit semua saat game. Sayang sekali karena acara reuni hanya dua hari satu malam. Serasa masih banyak yang ingin diperbincankan dengan teman teman seangkatan. Masih banyak hal yang belum terungkap. Namun banyak tugas menanti sehingga acara reuni hanya bisa dilaksanakan diakhir pekan.


Semua nampak bahagia. Ya….seperti yang disebutkan oleh kata Dr Priguna Sidharta "Reuni", "selain untuk memutar longterm memory di hipocampus, juga untuk memperbaiki fungsi nucleus accumbens, bagian otak yg mengurus kesenangan".

(Sumber Gambar: dari group WA Sastra 86)


Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts