Kucing & Tikus


Tikus Tikus Yang Mengganggu
Rumah yang kami sekeluarga tempati sekarang dibangun diatas lahan bekas persawahan. Ketika pertama kali kami tempati sekitar Februari 2007, begitu banyak tikus yang sering masuk. Apalagi dengan dengan adanya rumah kosong pas disebelah kanan rumah. Selain itu saya juga membangun tambahan bangunan dibelakang, yang sebagian tembok dindingnya belum diplester. Tikus dengan mudah memanjat sampai keatap. Pada malam hari sangat mengganggu karena mereka berlarian dan berkejar kejaran diatas ata seng dan plafond rumah. Anak anak juga ketakutan kalau malam hari masuk ke dapur atau toilet.
Berbagai cara kami lakukan untuk memberantas tikus tikus tersebut, mulai dari menutupi semua lubang yang bisa dimasuki, tidak membiarkan ada makanan atau sisa sisa makanan didapur, memberikan pil racun tikus… namun tidak ada yang berhasil. Seorang teman menyarankan untuk memasang perangkap atau lem tikus, tapi karena istri lagi hamil waktu itu, saran teman tidak kulaksanakan. Orang tua dikampung melarang seorang suami yang istrinya sedang hamil, untuk membunuh binatang, berburu atau bahkan menebang atau mematahkan pohon.
Pada suatu sore, seekor kucing liar berbulu dasar putih dengan bercak hitam dan cokelat dipunggungnya masuk kerumah mencari makan. Kusebut kucing liar karena diseluruh kompleks perumahan tidak ada satupun keluarga yang benar benar memelihara kucing dalam arti teratur memberinya makan, mengobati kalau ada penyakitnya, membelikannya tempat cakar cakaran, seperti orang orang kaya diperkotaan yangbanyak memelihara kucing Anggora misalnya. Singkat cerita, saya membiarkan kucing betina tersebut tinggal dirumah, menyiapkan sisa sisa makanan dipiring khusus, supaya sikucing betah dan mau tinggal dan memburu tikus kalau malam hari. Si Cathy –nama yang kuberikan- akhirnya berhasil menangkap seekor tikus pada malam kedua ketiga, dan sangat aggresif. Seringkali dia mengejar tikus sampai ke atap rumah dan hal itu merupakan tindakan “traumatis” dan membuat shock tikus tikus. Semakin lama semakin berkurang tikus pada malam hari. Dua minggu sejak adanya Cathy dirumah, dapat dikatakan tidak ada lagi tikus tikus yang mengganggu tidur kami dimalam hari. Sekarang ini ada lagi si Tom, kucing putih jantang yang menjadi pasangan Cathy. Ternyata memberantas tikus cukup mudah, yaitu dengan memelihara kucing yang merupakan musuh bebuyutan tikus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Cerdas Sulawesi Selatan, Bunga Rampai Pengetahuan tentang Sulawesi Selatan

Judul:                         Buku Cerdas Sulawesi Selatan Penulis:                       Shaff Muhtamar Penerbit:                     ...

Popular Posts