Johanna Sattar, penyanyi idola Ibuku dimasa lalu...



Akhir akhir ini, saya menikmati mendengar lagu lagu lama Johanna Sattar, penyanyi lagu Melayu yang tenar diera 1950an – 1970an. Meskipun saya terlahir ketika ketenarannya sudah mulai memudar namun, saya kenal betul dengan nama Johanna Sattar ini, karena almarhumah ibuku mengidolakan beliau. Ibuku semasa hidupnya, seringkali menceritakan tentang kesukaannya terhadap penyanyi Johanna Sattar. Kata ibuku, meskipun tengah malam, kalau tiba tiba diradio terdengar Johanna Sattar menyanyi, maka dia akan terbangun dan menikmati lagunya sampai habis….. Ibuku ketika itu hanya menikmati lagu lagu Johanna Sattar ini dari Radio, karena masa itu hanya Radio satu satunya sarana hiburan dikampung. Diera 1960an, kasetpun belum ada dikampung. Bisa dibayangkan bagaimana susahnya menikmati lagu lagu dari penyanyi favorit kita, karena hanya bisa menunggu sampai lagu lagunya diputar di Radio. Karena ibuku sangat hapal lagu lagu Johanna Sattar, maka saya berkesimpulan bahwa radio radio pada masa itu tentu sangat sering memutar lagu lagunya.



Lagu lagu Johanna Sattar yang kunikmati itu berasal dari Youtube yang kuunduh (download) langsung ke dalam laptopku dalam format Mp3. Awalnya saya mencari video lagunya Duo Alfin saat menyanyikan lagu “Untuk Bungaku” pada acara kontes lagu D’Academy 3 pada salah satu stasiun TV. Setelah kutemukan dan kuunduh, kemudian disisi kanan layar, banyak ‘terhidang’ menu lagu lama lama yang sama dan seirama dengan lagu Duo Alfin tersebut. Ternyata lagu “Untuk Bungaku” ini adalah lagu lama dari penyanyi Melayu bernama Muhammad Mashabi. M. Mashabi ini juga ternyata penyanyi tenar diera 1960an. Banyak komentar dari penonton di Youtube yang menceritakan tentang ketenaran M. Mashabi ini. Dari video Youtube M. Mashabi ini baru kutahu kalau lagu lagu “Kecewa” yang populer dinyanyikan oleh Iis Dahlia, berasal dari Album lagu M. Mashabi dan Johanna Sattar ini dan dinyanyikan oleh Johanna Satar.



Di Youtube ada satu Album (aslinya dalam bentuk Kaset) yang berisi lagu lagu M. Mashabi dan Johanna Sattar. Dalam album ini, M. Mashabi menyanyikan 11 lagu pada side A, dan Johanna Sattar juga menyanyikan 11 lagu pada side B. Bagusnya lagi karena keseluruhan lagu ini bisa diunduh sekaligus. Sayangnya ada 2 lagu yang kurang bagus kualitasnya, yang jika diputar keseluruhan berlangsung sekitar 44 menit. Selain itu, juga banyak lagu tunggal (single) Johanna Sattar yang dapat diunduh misalnya lagu, ‘Ditinggal Pergi’, ‘Keluhan Anak Yatim’, ‘Ketjewa’, ‘Pudjaanku’, ‘Rintihan Sukma’, ‘Usah kau Kenang’, ‘Tinggal Kenangan’, ‘Putus Asa’, ‘Tiada Guna’, ‘Qais dan Laila’, ‘Sesal dan Derita’, dan lain lain.



Johanna Sattar ini ternyata ejaan namanya bermacam macam di dunia maya (web). Ada yang menulis Juhana Satar, Djuhana Satar, Juana Sattar, Djohana Satar. Ibuku menyebut namanya dengan nama Johanna Sattar, dengan 2 ‘n’ dan 2 ‘t’. Orkes musik yang mengiringi Johanna Sattar menyanyi juga ada beberapa misalnya, Orkes Bukit Siguntang, OM (Orkes Melayu) Chandralela, Orkes Kelana Ria dan OM Pantjaran Muda. Kalau kita mendengar lagu lagunya, kedengaran sendu dan serasa mengharukan. Mungkin jenis vocal-nya memang seperti itu, apalagi lagu lagunya memang lagu sendu dan sedih.
Yang membuat saya penasaran adalah, mengapa Johanna Sattar ini benar benar ‘hilang’ dalam pemberitaan media selama periode 1970-an – 1990-an? Kalau misalnya Johanna Sattar begitu tenar diera 1950an dan 1960an, almarhum ibuku dulu begitu mengidokan beliau, lalu mengapa saya tidak pernah menemukan satu artikelpun tentang dia? Bahkan disalah satu sampul kasetnya di Youtube, penyanyi ini berdampingan dan menyanyi satu Album dengan Elvi Sukaesih yang menjadi ratu Dandut saat ini. Kemunculan Johanna Sattar baru ada di web pada situs Youtube, dimana selain banyak video lagu lagunya, juga ada video wawancaranya saat beliau menghadiri acara Festifal Lagu Melayu di Jakarta. Ternyata beliau masih segar bugar, meski sudah berusia 70an tahun. Ada yang mengatakan beliau saat ini tinggal di Bogor ada juga yang menyebutnya di Garut. Entah yang mana yang benar.



Yang membuatku sedih dan haru adalah kenyataan bahwa saya baru menemukan lagu lagu Johana Satar di Youtube setelah ibuku wafat 5 tahun lalu. Saya bisa membayangkan betapa gembiranya ibuku kalau saja beliau sempat mendengar kembali lagu lagu kesayangannya diera 1950an dan 1960 yang dinyanyikan penyanyi idolanya; Johanna Sattar, kalau saja masih hidup bersama kami saat ini. Akan kuperdengarkan kepada ibuku lewat laptop-ku dengan menggunakan speaker besar. Ibuku pasti akan ikut bersenandung…..

“ ♪ ada kalanya ♫ hatiku ingin tahu,
♫ dimasa dikau ♫ membisu ♪ tak berkata,
♪ bagaikan ♫ menyimpan ♫rahasia…♪… (lirik lagu “Pudjaanku”)

(Sumber Gambar : dari Google dan youtube)



6 komentar:

  1. Saya komentar, kok gak bisa nyambung dg blog ini...

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Mohon maaf, saya belum begitu menguasai bagaimana supaya semua komen bisa lansung masuk ke artikel postingan....

      Hapus
  3. Wah berarti sama dengan Almh Ibuku yang mengidolakan Johanna Sattar. Terimakasih

    BalasHapus

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts