Masjid Ulu Camii, Kota Bursa, Turki



Masjid Ulu Camii atau Bursa Grand Mosque (Masjid Agung Bursa) berlokasi di Atatürk Boulevard di kawasan kota tua Bursa, Turki. Masjid ini merupakan icon atau landmark kota Bursa, sebuah kota yang terletak di perbukitan sekitar 155 km dari Istambul dan ditempuh dalam waktu 2,5 jam naik bus. Masjid tua ini menjadi obyek wisata religi di kota Bursa dan ramai dikunjungi oleh turis dan berbagai provinsi di Turki maupun dari berbagai negara. Bangunan Masjid ini sudah masuk dalam Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO sejak 2014 lalu.

Interior Masjid Ulu Camii 
Bangunan masjid ini unik dengan dua menara yang menjulang tinggi dikiri dan kanan belakang, dan 20 kubah berjajar 4x5. Salah satu kubah dibagian tengah adalah kubah kaca, sehingga sinar matahari bisa langsung masuk kedalam masjid. Persis dibawa kubah kaca ini, ada air mancur yang berada ditengah masjid yang juga merupakan tempat wudhu jamaah laki laki.

Masjid Ulu Camii berarsitektur perpaduan antara gaya khas bangsa Seljuk dan Usmaniyah (Ottoman) selesai dibangun pada tahun 1399. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Yildirim Bayezid I yang menjadi Sultan Usmaniyah antara tahun 1389 -1402. Sultan memerintahkan arsitek terkenal waktu itu bernama Ali Neccar. Masjid ini dibangun setelah Sultan memenangkan perang di Nicopolis (Battle of Nicopolis). Nicopolis ini sekarang menjadi negara Bulgaria yang berbatasan langsung dengan Turki. Dikisahkan oleh Guide kami, Ibrahim, orang Turki yang fasih berbahasa Indonesia, bahwa, Sultan berjanji akan membangun 20 Masjid jika memenangkan perang di Nicopolis, dan ternyata memang berhasil menang. Sayang sekali karena keuangan negara (kekaisaran Usmaniyah) waktu itu tidak mencukupi untuk membangun 20 masjid, akhirnya hanya satu yang dibangun namun dengan 20 kubah. Akhirnya terwujudlah masjid Ulu Camii ini di kota Bursa.

Keunikan masjid ini adalah begitu banyak kaligrafi Arab yang indah pada dinding maupun pilar pilarnya. Jumlah Kaligrafi didalam masjid adalah 192 kaligrafi dalam berbagai gaya dan aliran dan masuk sebagai koleksi kaligrafi terpenting didunia. Mimbar dan mihrabnya juga luar biasa indahnya, terbuat dari kayu berukir dengan warna keemasan.
Disekitar masjid banyak penjual souvenir khas Turki dan Bursa. Diantara para penjual souvenir itu ada beberapa yang menawarkan dagangannya dalam bahasa Indonesia, mungkin karena wisatawan dari Indonesia yang terbanyak. Wallahualam! (Diolah dari berbagai sumber: guide Ibrahim, wikipedia, blog tourketurki/ Foto: koleksi pribadi dan tourketurki.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts