Pengelolaan Sampah di Sydney


Ketika saya tinggal belajar di Sydney, saya sempat mengamati bagaimana pemerintah kota Metropolitan Sydney mengelola sampah. Saya tinggal di apartemen bersama beberapa orang bule dan asia lainnya sesama mahasiswa. Kami yang tinggal bersama dalam satu unit yang biasanya terdiri dari beberapa kamar, menggunakan dapur bersama. Dalam keseharian kami, saya sempat mengamati bagaimana pemerintah kota Sydney, khususnya Randwick City Council mengelola sampah sampah rumah tangga.

Setiap unit apartemen atau satu rumah tangga masing masing memiliki 3 jenis tempat sampah besar, masing masing berpenutup merah, kuning dan hijau. Tempat sampah berpenutup warna merah adalah untuk sampah dapur atau sampah yang bisa hancur dan melebur dengan alam. Yang berpenutup warna kuning, adalah untuk sampah daur ulang. Tempat sampah ini terbagi dua lagi, satu untuk botol, kaleng, plastik dan wadah karton susu, dan sebelahnya untuk kertas, karton, kardus, majalah dan koran bekas, cardboad. Sedangkan yang berpenutup hijau untuk sampah hijau, misalnya rumput, ranting pohon yang habis dipangkas, bunga bunga hidup yang sudah layu, dan sampah pangkasan pagar hidup.

Setiap tahun setiap rumahtangga dan unit apartemen mendapatkan masing masing satu Kalender sampah yang bisa ditempelkan dikulkas. Selama satu tahun, tanggal pada kalender tersebut diwarnai kapan waktunya, sampah sampah itu diangkut. Misalnya tanggal 5 Januari diwarnai dengan warna kotak merah, maka pada tanggal tersebut tempat sampah berpenutup merah yang akan diangkut. Biasanya pengangkutan sampah pada jam jam 5 – 6 pagi.

Bagaimana dengan sampah elektronik dan sampah berbahan kimia? Komputer, radio, handphone, televisi, kulkas atau barang elektronik lainnya yang rusak tidak bisa dibuang begitu saja ketempat sampah. Masing masing rumahtangga atau unit apartemen diberi 4 kesempatan pengankutan sampah elektronik dan sampah kimia. Dua kesempatan yang terjadwal dan dua lagi yang tidak terjadwal, artinya kapan saja kalau misalnya sampah elektronik atau samapah kimia sudah begitu banyak, dapat menelpon Council’s Call Centre. Sampah kimia misalnya sisa cat, kosmetik yang sudah tidak dipakai, bekas racun tikus, obat obatan yang sudah tidak digunakan lagi. Mobil pengangkut sampah juga tidak mau mengambil sampah yang tidak dibungkus rapi, misalnya dalam kantongan.

Pada kalender sampah tersebut, semua dijelaskan secara detail. Misalnya, sampah apa yang masuk ke tempat sampah berpenutup merah, kuning, hijau. Pintu kulkas rusak harus dilepas pintunya sebelum diletakkan didepan rumah untuk pengangkutan. Dapat dikatakan bahwa pemerintah kota Sydney benar benar serius dalam menangani persoalan sampah. Bahkan untuk mengurangi sampah plastik, pemerintah membagi-bagikan setiap rumah dan setiap unit apartemen satu tas kain yang bisa digunakan berbelanja berkali kali. Kalau saja setiap pemerintah daerah yang ada di Indonesia menerapkan pengelolaan sampah seperti ini, maka akan dengan mudah Indonesia menjadi negara yang bersih. Kita di Indonesia hanya giat membersihkan kota kita jika akan diadakan penilaian Adipura atau lomba kebersihan kota dan desa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts