Siswa PKL, Magang, Prakerin

Anak PKL atau Siswa PKL yang saya maksud disini bukan Pedagang Kaki Lima, tapi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dikantor kantor baik kantor pemerintah maupun swasta. Di kantor kami salah satu kantor Instansi pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan setiap tahun menerima siswa PKL dari berbagai sekolah kejuruan di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Ada sekolah yang menyebutnya Prakerin (Praktek Kerja Industri). Jumlah siswa yang diterima tiap sekolah mulai dari 1 – 7 orang. Tujuan utama PKL ini sebenarnya adalah untuk memperkenalkan siswa SMK kepada dunia kerja, sehingga pada saat mereka tamat bisa langsung beradaptasi dengan dunia kerja.

Dapat saya katakan bahwa sebagian dari mereka memang cukup menguasai sistem administrasi perkantoran, tapi sebagian lainnya hanya sekedar melaksanakan program diberikan oleh sekolah. Rata rata menguasai program Office (microsoft Word, Excell, Powerpoint dan Access) tapi kadang ada juga yang tidak teliti. Kalau misalnya disuruh mengetik dokumen di komputer, seringkali banyak kata yang kelebihan huruf atau kekurangan huruf. Misalnya kata “kurang” ditulis “kuran” atau kata “dokumen” ditulisnya “dokumeng”. Istilah seperti ini dalam bahasa Makassar “Okkot”. Tapi ada juga yang sangat cerdas, dan menguasai software dan hardware. Pernah dari salah satu siswa SMK kejuruan swasta di Makassar, bahkan bisa menghapus semua virus virus yang mengganggu PC kami di kantor dan bahkan membantu menginstal software kecil yang kami butuhkan. Biasanya siswa (siswi) yang kurang terampil, biasanya diberi tugas misalnya, membawa surat surat dari bidang yang satu ke bidang lainnya dan pekerjaan manual lainnya.

Hal hal lain yang pernah terjadi diluar kontrol kantor misalnya ada anak PKL yang menjalin cinta dengan anak PKL lain dari sekolah lain yang kebetulan sama sama PKL di kantor kami. Pernah juga ada istri teman kantor marah marah karena suaminya katanya ada main dengan anak siswi PKL dikantor. Baru baru ini dua orang siswi PKL dikantor kami mengalami kesurupan. Sehabis upacara bendera, keduanya mencuci piring disalah satu wastafel dekat toilet dilantai dua. Disana mereka mendengar ada suara orang menangis. Secara spontan, keduanya berteriak histeris. Keduanya kemudian dipanggil, untuk ditanyai apa yang terjadi, ketika tiba tiba keduanya menangis seperti kesakitan. Akhirnya keduanya kesurupan, berteriak teriak seakan bukan dirinya yang berteriak. Salah satunya berteriak begini: “bersihkan itu, bersihkan, licin, kotor itu kotor!!!” Seakan akan dia tidak suka wastafel dan toilet kotor dan licin. Terpaksa kedua siswi tersebut diistirahatkan selama tiga hari baru masuk praktek lagi.

Secara umum, kehadiran anak siswa PKL dikantor kami sangat membantu. Mereka juga terbantu dengan adanya pengalaman bekerja dikantor, kami juga terbantu dengan pekerjaan yang bisa mereka selesaikan dengan baik.



1 komentar:

  1. Mohon di infoka ke email ini gallery1195@yahoo.com jika ada lowongan magang dan lowongan pramugara. Thanks :D

    BalasHapus

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts