TAKABONERATE Expedition




Takabonerate adalah suatu gugusan kepulauan yang secara administratif adalah satu kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Gugusan kepulauan ini sudah ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 280/Kpts-11/1992 sebagai Taman Laut terbesar di Indonesia. Kawasan ini terdiri dari 21 pulau besar dan kecil, dan hanya 7 pulau yang berpenghuni. Letak geografisnya berada pada 120 55’ BT dan 6 23’- 705’ LS dengan luas kawasan 530.765 Ha. Jumlah penduduknya 5.101 jiwa. Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari 130 pulau dan yang berpenghuni cuma 26 pulau.
Pada program “Takabonerate Islands Expedition” yang berlangsung selama 4 hari diatas kapal TNI AL KRI MAKASSAR, saya dan teman teman hanya sempat mengunjungi 3 pulau, selain pulau terbesarnya yaitu Selayar, juga pulau Rajuni dan Pulau Tinabo. Pulau Rajuni dan Tinabo ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Laut Takabonerate. Di pulau Rajuni dihuni oleh kebanyakan suku Bugis dengan logat Bugis Sinjai. Pulau Tinabo sebenarnya tidak berpenghuni, namun pemerintah Selayar telah membangun 3 buah resort dipulau ini. Resort ini selain untuk tempat menginap para penyelam (divers) juga dihuni oleh para Jagawana (Polisi Hutan). Dipulau Tinabo ini kita bisa menyaksikan bagaimana terumbu karang ditanam, dipelihara (konservasi) dan dikembangkan. Selain dikedua pulau ini, keindahan terumbu karang juga bisa disaksikan dipulau pulau: Kawuna, Panjang, Latondu, Tarupa, Lantigiang, Tinanja, Belang Belang, dan Pulau Pasi Tallu. Peserta expedisi menyebar diberbagai pulau dikawasan Takabonerate ini.
Saya dan teman teman tidak menyelam, tapi dari atas dermaga pulau Tinabo kami menyaksikan terumbu karang berbagai warna serta ikan ikan hias. Juga dari laptop para penyelam kami sempat menyaksikan hasil jepretan kamera, dan shootingan bawah laut yang di upload dan diputar ulang diatas kapal. Ada sekitar 200an penyelam yang ikut dalam expedisi, termasuk 3 artis ibukota yaitu Nadine chandrawinata, Putri Patricia dan Lusi Rahmawati. Klub klub selam dari berbagai provinsi juga turut serta dalam penyelaman ini, termasuk klub selam POSI Makassar, Klub Selam Wirabhuana dan lain lain.
Kabupaten Kepulauan Selayar telah ditetapkan sebagai pusat budidaya ikan karang dan sebagai destinasi pariwisata bahari unggulan nasional yang membangun sinergi antara kepentingan konservasi dan kepentingan ekonomi produktif. Untuk mendukung program ini, ada banyak hal yang perlu dibangun dan dikembangkan di Selayar, baik oleh pemerintah setempat, pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat diantaranya: pembangunan bandara perintis disalah satu pulau di Takabonerate, pelabuhan laut/ jetty, akomodasi dan air bersih, mooringbuoy, penyediaan peralatan diving, snorkeling, mesin mesin kapal ukuran kecil dan besar, dan lain lain.
Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata bahari di kawasan Takabonerate adalah sulitnya mencapai lokasi. Masalah aksesibilitas ini banyak dikeluhkan oleh para diver saat kami berbincang bincang diatas kapal. Kalau dari pulau Selayar, lewat pelabuhan Pattumbukang membutuhkan waktu tempuh sekitar 3-4 jam dengan perahu/kapal motor (Jolloro), sedangkan kalau dari pelabuhan Rauf Rahman di kota Benteng Selayar butuh waktu lebih lama lagi yaitu sekitar 7-8 jam. Kendala lain yaitu mahalnya biaya pembangunan sarana dan prasarana dipulau terpencil dan sulitnya pengawasan dan pemanannya. Untuk mengatasi segala kendala tersebut, perlu adanya sinergi dan kerja sama lintas sektor dan lintas antara SKPD. Pihak pihak yang perlu dilibatkan misalnya Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Perindustrian dan Perdagangan, Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pendidikan, Lingkungan Hidup dan lain lain. Tak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat: yaitu adanya peluang kerja dan peluang usaha bagi masyarakat, adanya kemitraan antara masyarakat dan pengusaha. Dengan demikian rencana penunjukan Selayar sebagai Destinasi Pariwisata Bahari Unggulan Nasional dan pusat pengembangan budidaya ikan karang dapat terwujud dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts