Mr. Komatsu

Setiap orang pasti memiliki kenangan, baik itu kenangan indah, kenangan lucu, sedih, tragis dan lain lain. Kenangan itu biasanya akan muncul saat kita melihat, mendengar atau merasai sesuatu yang ada hubungannya dengan masa lalu dimana kita terlibat didalamnya. Misalnya ketika mendengar sebuat lagu tertentu, ada orang yang senang dan senyum senyum sendiri, tapi ada juga lagu yang membuat orang yang mendengarnya menangis. Tentu karena ada kenangan sedih dengan lagu itu. Pernah ada teman yang bilang, “setiap kali saya lewat di Rumah Sakit itu, saya selalu sedih, karena disitulah dulu ibu saya wafat.” Ada juga yang pernah bilang, setiap kali dengar lagu itu saya langsung teringat seseorang yang sudah pergi entah kemana…. !” 


Saya ingin berbagi kisah tentang sesuatu yang terjadi pada tahun 1994 atau 1995. Suatu kenangan lucu (saya menganggapnya lucu….) yang selalu terkenang setiap kali saya melihat alat alat berat dengan merek Komatsu. Pada waktu itu saya masih kerja di suatu biro perjalanan (Travel Bureau). Tugas ku waktu mengantar, menjemput atau meng-guide tamu tamu asing yang menggunakan jasa Biro Perjalanan tempat kerjaku. 

Pada suatu siang, saya dan seorang rekan kerja perempuan dan seorang sopir ditugaskan menjemput seorang tamu di hotel Victoria di Jalan Jendral Sudirman Makassar. Kalau tidak salah, hotel ini sudah tidak ada sekarang dan sudah berganti. Saya sudah lupa detail kejadiannya, tapi yang saya ingat, saat turun tangga bersama rekan kerja saya yang perempuan, tiba tiba saya diserbu oleh wartawan. Saya kenal mereka wartawan, karena kebanyakan membawa microphone dan kamera. Begitu mereka semua berdiri didepan kami berdua, beberapa diantara mereka langsung bertanya, “Mister Komatsu?”. Saya agak bingung pada awalnya, kenapa mereka menanyai saya? Apakah tampang saya mirip orang Jepang? Ketika saya spontan menjawab, “bukan….” Mereka langsung balik ketempat mereka semula sambil melanjutkan kegiatan masing masing sambil menunggu Mr. Komatsu yang sebernarnya. Sementara saya dan rekan kerja langsung menuju mobil travel yang sudah menunggu di halaman parkir hotel. 

Sejak kejadian itu, rekan kerja saya memanggilku “Mister Komatsu”. Setahun kemudian saya mengundurkan diri dari tempat kerjaku itu. Tapi sampai sekarang saya masih spontan senyum sendiri setiap kali melihat alat alat berat dengan tulisan Komatsu. Pada kejadian itu, pertama kali saya tahu bahwa kalau Komatsu adalah nama orang. Lain halnya dengan merek kendaraan Suzuki dan Honda yang dari dulu saya tahu itu nama orang, yaitu pendiri perusahaan tersebut.

Sepenggal kisah saat bekerja di Biro Perjalanan… ☺


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts