Kampung Gantarang Lalang Bata


Dusun kecil dan terisolasi Gantarang Lalang Bata, terletak di Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Untuk mencapai kampung kecil ini, memerlukan usaha tersendiri, karena harus melewati jalan sempit ditepian jurang, perbukitan, dipantai timur kabupaten kepulauan Selayar.

Kabupaten kepulauan Selayar dapat dicapai dengan perjalanan laut dengan kapal ferry selama 2 jam dari pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba. Dari kota Benteng kita menuju ke arah timur melewati jalanan kabupaten yang sempit dan menanjak. Dari jalan utama, memasuki jalan desa yang sebelah kiri dan kanan jalan terdapat jurang dan hutan kelapa. Di ujung jalan desa yang terjal, kita harus mendaki tangga yang juga terjal untuk sampai ke kampung ini. 



Memasuki perkampungan kita disambut dengan pemandangan langsung ke pekuburan tua dimana mana, dan juga rumah panggung penduduk yang berjejer. Ditengah tengah terletak mesjid tua yang juga dikelilingi oleh pekuburan tua. Perkampungan ini sangat terpencil. Penduduk yang bermukim disini juga memiliki sepeda motor yang disimpan di tempat parkir khusus sebelum naik tangga.

Perkampungan Gantarang Lalang Bata adalah sebuah perkampungan kecil dan tua yang sangat terpencil. Jumlah rumah yang ada dikampung itu sekitar 20an, dan disekitarnya dikelilingi kuburan tua yang kalau dilihat dari batu batu nisannya mungkin sudah mencapai 300 – 400an tahun. Kampung ini dikelilingi oleh jurang terjal dan satu satunya akses kesini adalah tangga dari jalan desa. 

Pusat segala kegiatan dari kampung ini adalah mesjid tua yang menurut sejarah dibangun oleh Datu Ribandang dalam perjalanannya pulang dari Kepulauan Buton. Mesjid tua di Gantarang ini tiang utamanya konon terbuat dari kayu pohon cabe (lombok) raksasa. Tiangnya terdirir dari 17 buah melambangkan jumlah rakaat dalam shalat. Disamping mesjid tua, ada satu meriam tua yang tergeletak begitu saja, kemungkinan peninggalan Perang Dunia ke-2. Kalau anda berkesempatan ke Kepulauan Selayar, silahkan kunjungi kampung ini, dimana anda akan menemukan suasana lain… suasana relijius, klasik, suasana kampung yang sepi dan sedikit mistik…

Tempat parkir motor warga sebelum naik tangga



 



 

Tiang tengah masjid 





Meriam peninggalan Perang Dunia ke-2







 Gambar: foto koleksi pribadi







1 komentar:

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts